Asuhan Kebidanan pada Masa Klimakterium/ Menopause
2.1 Pengertian klimakterium,menopause dan senium
Klimakterium dalam bahasa Yunani berarti tangga merupakan masa peralihan antara tahap akhir masa reproduksi dengan tahap awal masa senium.
Masa klimakterium adalah masa dimana wanita menyesuaikan diri dengan menurunnya produksi hormon-hormon ovarium yang membuat seorang wanita tidak dapat bereproduksi.
Usia klimakterium juga diartikan sebagai usia maturitas dimana seseorang menjadi lebih matang dan bijaksana baik secara intelektual maupun emosional.Setelah seorang wanita memasuki masa klimkterium mereka akan memasuki masa menopause.
Menopause adalah haid terakhir atau saat terjadinya haid terakhir ,bagian klimakterim sebelum menapause di sebut pramenopause.
Senium adalah masa sesudah pascamenopause ketika tercapai keseimbangan baru dalam kehidupan wanita ,sehingga tidak ada lagi gangguan vegetatif maupun psikis.
2.2 Patofisiologi
Klimakterium bukanlah suatu keadaan patologis,melainkan suatu masa peralihan yang berlangsung beberapa tahun sebelum dan sesudah menapause.Klimakterium dimulai ± 6 tahun sebelum menopause berdasarkan keadaan endokrinologik (kadar estrogen menurun dan hormon gonadotropin meningkat) dan ada gejala-gejala klinis .Bila pubertas disebabkan oleh mulainya sintesis hormon gonadotropin oleh hipofisis,klimakterium disebabkan oleh kurang bereaksinya ovarium terhadap rangsangan hormon itu.Hal ini disebabkan karena ovarian menjadi tua sehingga dapat dikatakan ovarium lebih cepat tua dari pada organ tubuh lainnya.Proses menjadi tua sudah dimulai pada umur 40 tahun.Jumlah folikel pada ovarium waktu lahir kurang lebih 750.000 buah dan pada saat menopause tinggal beberapa buah ribu.Tambahan pula folikel yang tersisa ini rupanya juga lebih resisten terhadap rangsangan gonadotropin.Dengan demikian ,siklus ovarian yang terdiri atas pertumbuhan folikel,ovulasi,dan pembentukan korpus luteum lambat laun akan terhenti.Pada wanita di atas 40 tahun siklus haid untuk 25% tidak disertai ovulasi ,jadi bersifat anovulatorik.Pada klimakterium terdapat penurunan produksi estrogen dan kenaikan hormon gonadotropin.Kadar hormon akhir inixterus tetap tinggi sampai kira-kira setelah menopause ,kemudian mulai menurun.Tinggi kadar hormon gonadotropin disebabkan oleh kurangnya produksi estrogen sehingga native feedback gonadotropin berkurang.
2.3 Tanda-tanda awal dari klimakterium dan menopause
Sebenarnya bukan faktor menopause atau lanjut usia itu sendiri yang menjadi masalah,tetapi perubahan kehidupan yang mengikuti masa itulah yang sering mengganggu.Usia terjadinya masa klimakterium memang merupakan usia dimana banyak terjadi banyak perubahan.Perubahan kehidupan masa usia senja,kondisi kesehatan,dan hubungan dengan lingkungan membuat masa klimakterium menjadi semakin berat untuk dihadapi.Turunnya fungsi ovarium mengakibatkan hormon terutama estrogen dan progesteron berkurang dalam tubuh kita.Kekurangan hormon ini akan menyebabkan keluhan-keluhan :
1.Keluhan Vasomotorik :
a. Gejolak panas (hot flashes)
Merupakan gelombang panas tubuh yang datang tiba-tiba ,akibat perubahan kadar estrogen yang menyerang tubuh bagian atas dan muka .Hal ini ditandai dengan munculnya kulit merah di daerah muka, leher dan dada bagian atas ,detak jantung yang kencang ,badan bagian atas berkeringat dan gangguan tidur.
b. Vertigo
2.Keluhan Konstitusional :
a. Berdebar-debar
b. Migraine
c. Nyeri otot
d. Nyeri pinggang
e.Mudah tersinggung
3. Keluhan Psikiastenik dan neurotik :
a.Merasa tertekan
b.Lelah psikis
c. Lelah somatik
d. Susah tidur
e.Konflik keluarga
f.Gangguan tempat kerja
4. Keluhan lain :
a. Dispareuni
b. Gangguan haid
c. Keputihan atau gatal pada vagina
d.Susah miksi
e. Libido menurun
f. Osteoporosis
g.Gangguan sirkulasi (infark miokard)
h. Kenaikan kolestrol,adepositas (kegemukan,gangguan metabolisme karbohidrat)
5. Masalah seksualitas
Banyak wanita yang berpendapat bahwa hubungan seks tidak mungkin dilakukan lagi pada masa klimakterium.Pendapat ini tidak benar,hubungan seks tetap dapat dilakukan meskipun usia telah lanjut.Klimakterium hanyalah akhir dari kesuburan wanita atau akhir dari kemampuan untuk hamil.Walaupun demikian,wanita masih merupakan manusia seksual yang mampu memberi dan menerima cinta dalam segala cara,hanya saja karena pengaruh faktor hormonal ,dorongan tersebut tidak direalisasikan.Akibat kekurangan estrogen, vagina menjadi kering dan mudah cedera ,sehingga terasa sakit sewaktu bersenggama.Keluhan-keluhan di atas tidak sama pada setiap wanita,hal ini disebabkan efek bilogik di jaringan hormon estrogen melalui reseptor estrogen alpha dan beta.Jumlah reseptor estrogen alpha dan beta yang tidak sama pada setiap wanita dan adanya reaksi akibat rendahnya estrogen menyebabkan rendahnya gejala menopause yang berbeda .Umumnya gejolak panas ,susah terjadi,gelisah,lekas marah ,pelupa ,nyeri tulang belakang dirasakan pada hampir sebagian besar wanita menopause.Akibat jangka panjang yang harus diperhatikan pada wanita menopause adalah osteoporosis,penyakit jantung koroner,stroke dan pikun.Kalau kondisi ini dibiarkan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan menurunkan kualitas hidup wanita.
2.4 Gangguan klimakterium dan menopause :
1. Gangguan Neurovegetatif :
Gejolak panas (hot flushes),keringat banyak ,rasa kedinginan ,sakit kepala, desing dalam telinga ,tekanan darah yang goyah ,berdebar-debar,susah bernafas,jari-jari atrofi gangguan usus (meteorismus).
2. Gangguan Psikis :
Mudah tersinggung ,depresi,lekas lelah,semangat berkurang,susah tidur.
3.Gangguan Organik :
Infark miokard, ateresklerosis, osteoporosis, adipositas, kolpitis, uretrosistitis, disuria, dispareunia, arthritis, gejala endokrinium berupahipertirosis, defeminasi, virilisasi dan gangguan libido.
4.Gangguan perdarahan
Kelainan haid sering terjadi pada menopause.Kelainan tersebut dapat bersifat oligomenoroe (siklus yang panjang) atau polimenoroe (siklus yang pendek).Dapat banyaknya darah waktu haid berupa hipomenoroe atau hipermenoroe ,yang paling mengganggu ialah metroraghia.Metroragia disebabkan oleh tidak lagi teraturnya ovulasi dalam menopause ,maka siklus sering anovulator yang dapat menimbulkan PUD.Endometrium yang dipengaruhi oleh estrogen tanpa pengaruh progesteron ® gambaran hiperplasia glandularis sistika (paling sering terjadi).Perlu dilakukan kuretase diagnostik.Metroragia dalam pramenopause disebabkan 77% oleh PUD ,17,7 % polip dan mioma ,dan 5,2 % oleh endometrium apabila perdarahan terjadi sesudah menopause ,50% disebabkan oleh carcinoma .
2.5 Manajemen kebidanan klimakterium dan menopause
Memberikan perawatan dan pengobatan ringan sesuai dengan gejal-gejala yang timbul.
2.6 Penatalasanaan
1.Terapi Hormonal
Prinsip pengobatan klimakterium adalah memberikan estrogen dari luar atau dikenal dengan hormon replacement teraphy (HRT) atau terapi sulih hormon (TSH).
Prinsip dasar :
a.Wanita yang masih memiliki uterus maka pemberian estrogen harus selau dikombinasikan dengan progesteron.Tujuan penambahan progesterone adalah untuk mencegah kanker endometrium.
b.Wanita tanpa uterus maka cukup pemberian estrogen saja dan estrogen diberikan secara kontinyu (tanpa istirahat).
c.Pada wanita pre menopause yang masih haid dan masih tetap menginginkan menstruasi TSH diberikan secara sekuensial.Wanita pasca menopause yang masih ingin haid diberikan secara sekuensial,kecuali jika tidak terjadi dan tidak menginginkan terjadinya haid diberikan secara kontinyu.
d.Jenis estrogen yang digunakan adalah estrogen alamiah dan juga progesteronjuga yang alamiah.
e.Pemberian selalu diberikan dengan dosis rendah .
f.Dapat dikombinasikan dengan androgen atau diberikan dengan TSH yang memiliki sifat androgenik.
Cara pemberian TSH :
1.Oral
2. Trans dermal
3,Semprot hidung
4. Implany atau susuk
5. Per vaginam
6. Sub lingual
7. Intra muscular
2.Pemberian Konseling
Masalah utama yang dialami wanita pada masa klimakterium adalah faktor psikis ,wanita biasanya mempunyai rasa takut ,gelisah ,tegang ,tidak percaya diri dan khawatir bahwa dirinya tidak semenarik dan seprima dulu lagi.Alasan bahwa badan lemah dan tidak bergairah hanyalah alasan untuk menutupi ketakutan dan kekhawatiran tersebut.Banyak wanita yang mengalami gejala-gejala akibat perubahan tersebut dan biasanya menghilang perlahan dan tidak mengakibatkan kematian.Namun tak jarang mengakibatkan rasa tidak nyaman dan terkadang menyebabkan gangguan dalam aktivitas sehari-hari.Konseling yang diberikan pada wanita yang memasuki masa klimakterium meliputi penjelasan dan pemahaman kesehatan reproduksi wanita yang mencakup perubahan-perubahan fisik dan psikologis serta berbagai permasalahan yang terjadi dalam berbagai masa kehidupan wanita.Perubahan itu dimulai dari masa bayi,masa kanak-kanak,pubertas,masa reproduksi masa klimakterium dan masa senium.Masing-masing masa mempunyai kekhususan yang memerlukan pemahaman dan perawatan keadaan tubuhnya dalam menghadapi masa tersebut.Perubahan-perubahan tersebut adalah hal yang wajar dan pasti terjadi dalam siklus kehidupan wanita.Pada masa sekarang ini tanggung jawab kesehatan reproduksi wanita bukan saja berada pada istri,namun melibatkan peran suami.Oleh karena itu masalah kesehatan reproduksi wanita sudah merupakan tanggung jawab bersama antara suami dan istri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar